Selasa, 17 Oktober 2017

[FYI] Contoh Naskah Sidang dan Drama BPUPKI Lengkap

Edit Posted by with No comments
NASKAH SIDANG BPUPKI Lengkap

Narasi               : Tanggal 6 Agustus 1945 kota Hirosima dijatuhi bom atom oleh Sekutu dan pada tanggal 9 Agustus 1945 giliran Kota Nagasaki yang dijatuhi oleh bom atom oleh Sekutu pula. Kejadian ini memberikan penderitaan bagi rakyat Jepang. Pasukan Jepang semakin lemah dan pada tanggal 12 Agustus 1945 Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Dalam menyikapi kondisi seperti itu, pada 9 September Perdana Menteri Jepang Koiso mengeluarkan janji kemerdekaan pada Bangsa Indonesia.


Terauchi            : ”Saudara Sukarno, Hatta, dan Radjiman saya sebagai utusan dari pemerintah Jepang ingin menyampaikan suatu hal yaitu Jepang akan segera memberikan Kemerdekaan kepada Indonesia sesuai dengan janji Perdana Menteri Kuniaki Koiso.”

Soekarno          : ”Dengan cara apa Jepang akan memberikan pernyataan merdeka kepada Indonesia?”

Terauchi            : ”Dengan memproklamirkan kemrdekaan Indonesia dan itu dapat dilaksanakan beberapa hari ke depan tergantung cara kerja PPKI.”

Hatta                : ” Benar saya sangat setuju karena PPKI adalah badan yang bertanggung jawab untuk menyusun proklamasi kemerdekaan.”

Radjiman          : ” Saya sependapat dengan anda Bung.”(menoleh kepada Hatta) tetapi kita harus tetap menyegerakan memproklamirkan kemerdekaan Indonesia bung!”

Terauchi            : ”Maaf, tetapi pihak Jepang meminta Proklamasi kemerdekaan dibacakan pada tanggal paling cepat pada tanggal 24 Agustus 1945.”

Soekarno          : ”Akan saya pikirkan kembali permintaan anda, karena kami harus membicarakannya dengan PPKI. ” Baik kalau begitu kami harus undur diri, terima kasih.”

Terauchi            : ”Baiklah, hati-hati di jalan.”



Narasi               : Setelah pembicaraan masalah proklamasi kemerdekaan di Dalat, dua hari kemudian pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat pada sekutu, yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Jepang Mamoru Shigemitsu..
Narasi               : Berita tentang kekalahan tersebut sangat dirahasiakan oleh Jepang bahkan semua stasiun radio disegel oleh Jepang tetapi tokoh golongan muda yakni Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC.

Syahrir              : ”Kawan-kawan tentara Jepang telah menyerah kepada sekutu, berarti di indonesia terjadi kekosongan kekuasaan.” Kita harus mendesak golongan tua terutama bung Karno untuk segera memproklamirkan kemerdekaan!”

Wikana :”Betul sekali kawan.”

Syahrir              :”Tetapi jangan sampai Proklamasi kemrdekaan diproklamirkan oleh PPKI.”

Darwis              :”Kenapa kau berpendapat demikian sobat?”

Syahrir              :”Karena PPKI adalah badan bentukan Jepang!”

Wikana             : ”Kita tidak ingin ada cmpur tangan Jepang dalam Proklamasi Kemerdekaan!”

Chaerul Saleh    :”Lalu siapa yang berhak mempoklamirkan kemerdekaan?”

Syahrir              :”Bung Karno sebagai pemimpin rakyat, atas nama rakyat dan melalui siaran Radio!” (Syahrir berbicara berapi-api)

Chaerul Saleh    :”Tetapi permasalahannya apakah bung Karno setuju, beliau kan merupakan ketua PPKI.

Darwis              :” Kalau beliau menginginkan naskah Proklamasi tetap disusun oleh PPKI, kita paksa saja dia, kalau perlu......”

Syahrir              :” Kalau perlu apa ? .... Kita harus bicara dulu secara baik-baik dengan beliau wis!”

Chaerul Saleh    :” Betul kawan, kekerasan bukan cara penyelesaian yang tepat.”

Wikana             :”Sebaiknya setelah bung Karno pulang dari Dalat, kita segera menemuinya.”

Darwis, Syahrir dan Saleh          : ”betul.” (ketiganya menjawab bersamaan)

Narasi               : Tanggal 14 Agustus 1945 Syahrir, Wikana, Darwis dan Saleh menemui bung Karno di kediamannya

Sukarno            : ”Silahkan masuk.”(bung Karno mempersilahkan masuk dan duduk di ruang tamu )
Sukarno            : ”Ada maksud apa saudara-saudara datang kemari.”

Syahrir              : ” Begini bung Karno, Jepang telah menyerah bung, dan kami minta bung Karno segera memproklamirkan kemerdekaan.”

Sukarno            :”Tetapi kan ada badan yang berhak untuk merumuskan itu semua.”

Wikana :”Maksud anda PPKI?”

Sukarno            :”Betul, karena PPKI lebih tahu hal-hal apa saja yang harus disiapkan.”

Syahrir              :”Kami atas nama golongan muda tidak setuju jika PPKI yang menyiapkan proklamasi kemerdekaan, karena PPKI merupakan bentukan Jepang!”(Syahrir menjawab dengan nada keras)

Darwis              :”Kami tidak ingin kemerdekaan yang kita peroleh ada campur tangan dari pemerintah Jepang!”

Sukarno            :”Memproklamasikan kemerdekaan merupakan hak dan tugas PPKI.”

Darwis              :”Baik kalau pendapat anda tetap seperti itu, kami mohon diri”



Narasi               : Akhirnya karena masing-masing mempertahankan pendapatnya keempat orang golongan muda tersebut berpamitan kepada bung Karno.
Narasi               : Keesokan harinya pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB golongan muda revolusioner mengadakan rapat di gedung gedung lembaga bakteriologi di Pegangsaan Timur dan mereka tetap berpendirian bahwa kemerdekaan adalah hak dan urusan rakyat Indonesia sendiri. Dan hasil keputusan rapat tersebut disampaikan oleh Wikana, Chaerul Saleh, Sukarni dan Darwis kepada Bung Karno.(di Kediaman Bung Karno juga terdapat bung Hatta, Ahmad Subarjo, Dr. Buntaran, Dr. Sanusi dan Iwa Kusumasumantri)

Wikana : ”Selamat malam Bung Karno?”

Sukarno            :”Ada maksud apa lagi anda kemari?”

Saleh                : ”Sekarang Bung, sekarang! malam ini juga kita kobarkan revolusi !”

Sukarni :” Kami sudah siap mempertaruhkan jiwa kami !”

Wikana             :” Jika Bung Karno tidak mengeluarkan pengumuman pada malam ini juga, akan berakibat terjadinya suatu pertumpahan darah dan pembunuhan besar-besaran esok hari !” (Wikana berteriak dengan nada mengancam)



Narasi               : Mendengar kata-kata ancaman seperti itu, Soekarno naik darah dan berdiri menghampiri Wikana

Sukarno            :  ” Ini batang leherku, seretlah saya ke pojok itu dan potonglah leherku malam ini juga! Kamu tidak usah menunggu esok hari !”.

Hatta                : “… Jepang adalah masa silam. Kita sekarang harus menghadapi Belanda yang akan berusaha untuk kembali menjadi tuan di negeri kita ini. Jika saudara tidak setuju dengan apa yang telah saya katakan, dan mengira bahwa saudara telah siap dan sanggup untuk memproklamasikan kemerdekaan, mengapa saudara tidak memproklamasikan kemerdekaan itu sendiri ? Mengapa meminta Soekarno untuk melakukan hal itu ?”

Darwis              : ” apakah kita harus menunggu hingga kemerdekaan itu diberikan kepada kita sebagai hadiah?”

Sukarni             :” Mengapa bukan rakyat itu sendiri yang memprokla­masikan kemerdekaannya ? Mengapa bukan kita yang menyata­kan kemerdekaan kita sendiri, sebagai suatu bangsa ?”

Subarjo             : ” Kami bertiga telah membicarakannya baik-baik dengan Jepang, saya takut Jepang hanya melakukan tipu muslihat sehingga jika kita bertindak salah akan terjadi pertumpahan darah.”

Sukarno            : ”kekuatan yang segelintir ini tidak cukup untuk melawan kekuatan bersenjata dan kesiapan total tentara Jepang! Coba, apa yang bisa kau perlihatkan kepada saya ? Mana bukti kekuatan yang diperhitungkan itu ? Apa tindakan bagian keamananmu untuk menyelamatkan perempuan dan anak-anak? Bagaimana cara mempertahankan kemerdekaan setelah diproklamasikan? Kita tidak akan mendapat bantuan dari Jepang atau Sekutu. Coba bayangkan, bagaimana kita akan tegak di atas kekuatan sendiri “. Sekarang saya mohon waktu sejenak untuk berunding karena saya tidak bisa memutuskan sendiri (Demikian jawab Bung Karno dengan tenang)




Narasi               : Sukarno, Hatta, Ahmad Subarjo, Dr. Buntaran, Dr. Sanusi dan Iwa Kusumasumantri yang hadir malam itu melakukan perundingan. Setelah selesai berdiskusi Hatta menyampaikan hasil perundiangannya kepada golongan muda.

Hatta                :”Usul dari golongan muda tetap kami tidak bisa terima, karena kurang perhitungan dan takut memakan banyak korban jiwa dan harta.”
(Para pemuda memperlihatkan wajah yang menggambarkan ketidak senangan)

Wikana : ” Baik kalau anda masih tetap mempertahankan pendapat kalian, kami mohon diri.”




Narasi               : Para pemuda kemudian bergegas meninggalkan kediaman bung Karno dengan wajah penuh ketidak puasan.
Narasi               : Setelah mengetahui pendirian golongan tua, pada pukul 24.00 golongan muda melakukan rapat di Asrama Baperpi, Jalan Cikini 71. Dalam rapat itu diputuskan untuk mengungsikan Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan proklamasi kemerdekaan segera dibacakan tanpa pengaruh Jepang. Pada pukul 04.00 tanggal 16 Agustus 1945 dibawa ke Rengasdengklok. Chaerul, Saleh, Shodanco Singgih yang merupakan tentara PETA melakukan aksi tersebut.

Singgih             : ”Kenapa anda tetap bersikeras bung Karno kalau proklamasi harus disusun oleh PPKI?”

Sukarno            : ” Bukannya saya tidak setuju Proklamasi dibuat oleh kita sendiri, tetapi kita harus melihat situasi terlebih dahulu agar rakyat tidak menjadi korban.”

Singgih             : ”Tetapi kami golongan muda dan tentara PETA akan berada di belakang anda jka terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.”

Sukarno            : ”Baiklah jika itu keinginan kalian kami akan merumuskan naskah Proklamasi setelah kembali ke Jakarta.”

Narasi               : Shodanco Singgih akhirnya menyampaikan berita gembira tersebut sesampainya di Rengasdengklok, dan ia bergegas kembali ke Jakarta untuk menyampaikan hal tersebut kepada para pemimpin pemuda.

Syahrir              :” Revolusi berada di tangan kami sekarang dan kami memerintahkan Bung, kalau Bung tidak memulai revolusi malam ini, lalu …”.

Sukarno            : ” Lalu apa ?” teriak Bung Karno.”Yang paling penting di dalam peperangan dan revolusi adalah saatnya yang tepat. Di Saigon, saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan ini untuk dijalankan tanggal 17 “.

Sukarni : ” Mengapa justru diambil tanggal 17, mengapa tidak sekarang saja, atau t            anggal 16 ?” tanya Sukarni.




Sukarno            : ”. Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal, mengapa tanggal 17 lebih memberi harapan kepadaku. Akan tetapi saya merasakan di dalam kalbuku, bahwa itu adalah saat yang baik. Angka 17 adalah angka suci. Pertama-tama kita sedang berada dalam bulan suci Ramadhan, waktu kita semua berpuasa, ini berarti saat yang paling suci bagi kita. tanggal 17 besok hari Jumat, hari Jumat itu Jumat legi, Jumat yang berbahagia, Jumat suci. Al-Qur’an diturunkan tanggal 17, orang Islam sembahyang 17 rakaat, oleh karena itu kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia “.



Narasi               : Sementara itu, di Jakarta, antara Mr. Ahmad Soebardjo dari golongan tua dengan Wikana dari golongan muda membicarakan kemerdekaan yang harus dilaksanakan di Jakarta . Laksamana Takashi Maeda, bersedia untuk menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Berdasarkan kesepakatan itu, Jusuf Kunto dari pihak pemuda, hari itu juga mengantar Ahmad Soebardjo bersama sekretaris pribadinya, Sudiro, ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Hatta. Rombongan penjemput tiba di Rengasdengklok sekitar pukul 17.00. Ahmad Soebardjo memberikan jaminan, bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pukul 12.00. Dengan jaminan itu, komandan kompi PETA setempat, CudancoSoebeno, bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta.

Narasi               : Sesampai di Jakarta Sukarno- Hatta bersama Laksamana Maeda menemui Mayjen Nishimura untuk berunding, tetapi Nishimura tidak mengizinkan proklamasi kemerdekaan. Kemudian mereka menuju rumah laksamana Tadashi Maeda di JL. Imam Bonjol No.1. Setelah pertemuan itu, Soekarno dan Hatta kembali ke rumah Laksamana Maeda. Di ruang makan rumah Laksamana Maeda itu dirumuskan teks proklamasi kemerdekaan. Maeda, sebagai tuan rumah, mengundurkan diri ke kamar tidurnya di lantai dua ketika peristiwa bersejarah itu berlangsung. Sukarno, Hatta dan Ahmad Subarjo merumuskan naskah proklamasi di ruang makan.

Maeda              : ”Silahkan pakai rumahku saja bung Karno, keamanan akan saya jamin.”

Sukarno            : ”Terima kasih, ruang mana yang bisa kami pakai ?”

Maeda              : ”Ruang makan dan serambi depan.”



Narasi               : Setelah selesai teks proklamasi tersebut dibacakan di serambi depan. Di hadapan peserta rapat dan golongan muda.

Sukarno            : “Keadaan yang mendesak telah memaksa kita semua mempercepat pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Rancangan teks telah siap dibacakan di hadapan saudara-saudara dan saya harapkan benar bahwa saudara-saudara sekalian dapat menyetujuinya sehingga kita dapat berjalan terus dan menyelesaikan pekerjaan kita sebelum fajar menyingsing“. Kepada siapa saja yang hadir di dalam rapat ini agar dapat menandatanganinya secara bersama.”

Sukarni             :”Saya kurang setuju, naskah proklamasi tersebut sebaiknya ditandatangani oleh Sukarno dan Hatta saja atas nama bangsa Indonesia.”

Sukarno            : ”Bagaimana hadirin?”
Hadirin yang hadir menjawab serentak Setujuuuuuu.....!!!



Narasi               : Usul Sukarni ternyata disetujui oleh seluruh peserta rapat.

Sukarno            : ”Tolong ketikkan Sayuti!”

Sayuti Melik      :”baik.”(Sayuti Melik kemudian mengetiknya)



Narasi               : Setelah naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik, kemudian Sukarno dan Hatta menandatangani naskah tersebut.
Narasi               : Setelah terjadi perdebatan tentang dimana lokasi pembacaan naskah proklamasi akhirnya disepakati bahwa pembacaan naskah proklamsai dbacakan di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, pukul 10.00. Para undangan dan warga Jakarta pun berbondong-bondong menuju kediaman Bung Karno tersebut. Bung Karno lalu menyampaikan pidatonya sebelum membacakan naskah proklamasi.

Sukarno            : “Saudara-saudara sekalian ! saya telah minta saudara hadir di sini, untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun. Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya ada turunnya. Tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita. Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti. Di dalam jaman Jepang ini tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri. Tetap kita percaya pada kekuatan sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia , permusyawaratan itu seia-sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.”
”Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah Proklamasi kami:
PROKLAMASI;
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia . Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta , 17 Agustus 1945. Atas nama bangsa Indonesia Soekarno/Hatta.”
”Demikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita menyusun Negara kita! Negara Merdeka. Negara Republik Indonesia merdeka, kekal, dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu“. Merdekaaaaaa......!!!!!!

Semua  yang hadir di situ menjawab merdeka!!!!!!!! Secara serentak



Narasi               : Acara, dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih. Soekarno dan Hatta maju beberapa langkah menuruni anak tangga terakhir dari serambi muka, lebih kurang dua meter di depan tiang. Ketika S. K. Trimurti diminta maju untuk mengibarkan bendera, dia menolak: ” lebih baik seorang prajurit ,” katanya. Tanpa ada yang menyuruh, Latief Hendraningrat yang berseragam PETA berwarna hijau dekil maju ke dekat tiang bendera. S. Suhud mengambil bendera dari atas baki yang telah disediakan dan mengikatnya pada tali dibantu oleh Latief Hendraningrat. Bendera dinaikkan perlahan-lahan. Tanpa ada yang memimpin, para hadirin dengan spontan menyanyikan laguIndonesia Raya. Bendera dikerek dengan lambat sekali, untuk menyesuaikan dengan irama lagu Indonesia Raya yang cukup panjang.
Adegan             : Pengibaran bendera merah putih dilakukan oleh Latief Hendraningrat dan S.Suhud diiringi lagu Indonesia Raya oleh hadirin yang hadir pada saat itu.
Narasi               : Peristiwa yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia ini berlangsung sekitar satu jam. Meski sederhana namun upacara itu dilakukan denan hikmat. Indonesia merdeka, bangsa baru telah lahir.

Narasi            : Pada tanggal 29 April 1945 BPUPKI terbentuk yang diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat dan wakilnya Ichibangase dan Suroso. Tanggal 29 Mei diadakan sidang yang pertama sekali atas usulan Dr. Radjiman Widyodiningrat  untuk membahas dasar negara.


Dr. Radjiman  : Saudara-saudara inilah pertama kali kita mengadakan sidang yang membahas dasar negara. Kepada saudara-saudara diminta partisipasinya untuk menyongsong kemerdekaan negara kita ini dengan menyampaikan usulan-usulan mengenai dasar negara.

Narasi            : Hari pertama tepatnya tanggal 29 Mei 1945 Moh. Yamin mengeluarkan pendapatnya mengenai dasar negara.

Moh. Yamin    : Baiklah saudara-saudara, saya selaku anggota perumusan dasar negara ingin menyampaikan pendapat berupa lima asas dasar negara yang  meliputi :  
1.      Peri kebangsaan
2.      Peri kemanusian 
3.      Peri ketuhanan
4.      Peri kerakyatan 
5.      Peri kesejahteraan rakyat
6.      Kekeluargaan
7.      Keseimbangan lahir dan batin  
8.      Musyawarah
9.      Keadilan rakyat
10.  Internasionalisme atau peri kemanusiaan
11.  Mufakat atau demokrasi
12.  Kesejahteraan social
13.  Ketuhanan yang maha esa
Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi.
   


Narasi           : Hari kedua tepatnya tanggal 31 Mei 1945, prof. Dr. Soepomo membuat rumusan.

Soepomo         : Saudara-saudara, saya akan menyampaikan pendapat mengenai dasar negara dengan rumusan sebagai berikut : 1. Persatuan

Radjiman         : Terima kasih atas usulan anda, apakah ada pendapat lagi? Jika tidak ada, rapat ini dianggap selesai

Narasi            : Sidang BPUPKI dilanjutkan pada hari ketiga tepatnya tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengeluarkan rumusan

Ir. Soekarno    : Saudara-saudara saya akan mengusulkan rumusan dasar negara yang saya beri nama Pancasila, yang berisi: 1. Kebangsaan Indonesia
Radjiman         : Terima kasih atas usulannya, dengan ini saya menyatakan sidang pertama BPUPKI selesai.



Narasi            : Pada sidang itu pula dibentuknya Panitia Kecil dengan Ir. Soekarno sebagai ketua yang beranggotakan Drs. Moh. Hatta, Mr. Muh. Yamin, Mr. Ahmad soebardjo, Mr. A. A Maramis, Abdulkadir Muzakir, Wachid Hasyim, H. Agus Salim, Abikusno Tjokrosujoso. Dalam persidangan yang dilakukan panitia sembilan menghasilkan rumusan :
1.                  Ketuhanan Dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluk- Pemeluknya
2.                  (Menurut) Dasar Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3.                  Persatuan Indonesi
4.                  Dan) Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
5.                  (Serta Dengan Mewujudkan Suatu) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
6.                  Rumusan tersebut disebut dengan piagam Jakarta. Pada tanggal 10 Juli 1945 diadakan sidang BPUPKI yang kedua, hingga tanggal 16 Juli 1945.
Radjiman         : Jadi, kesimpulan sidang kita kali ini adalah bentuk Negara Indonesia adalah Republik dan wilayah Indonesia yakni seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Selanjutnya saya persilahkan kepada perwakilan dari Panitia Perancang UUD untuk melaporkan hasil sidangnya.

Soepomo         : Terima kasih, saya akan membacakan hasil sidang yang telah kami lakukan……



Narasi            : Hasil sidang itu adalah :
1.     Pernyataan Indonesia merdeka
2.    Pembukaan UUD
3.    UUD itu sendiri dan batang tubuh UUD
Dengan keberhasilan dari panitia perancang UU menyusun rancangan UUD, maka tugas BPUPKI dinyatakan SELESAI dan DIBUBARKAN
Narasi            : Pada tanggal 6 Agustus 1945, Hiroshima di bom atom oleh Amerika Serikat. Keadaan itu, mendorong Jepang membentuk Docuritsu Junbi Inkai atau PPKI, tepatnya tanggal 7 Agustus 1945 dengan anggota berjumlah 21 orang. Tanggal 9 Agustus 1945 Kota Nagasaki dibom atom oleh Amerika. Oleh  karena itu, Jend. Besar Terauchi, Panglima Tentara Umum Selatan memanggil Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat agar datang ke markas di Dalat (Vietnam) untuk melakukan pertemuan tanggal 12 Agustus 1945



Jend. Terauchi : Saya berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia, tapi kemerdekaan itu diumumkan setelah segala persiapan selesai. Jadi untuk melaksanakan kemerdekaan itu dibentuklah PPKI. Pelaksanaan kemerdekaan segera dilakukan setelah persiapan selesai dan berangsur-berangsur dari Pulau Jawa, baru disusul pulau lainnya. Wilayah Indonesia akan meliputi seluruh bekas wilayah Hindia-Belanda


Narasi            : Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang dan menghasilkan      kesepakatan tentang presiden dan wakil presiden pertama Indonesia

Abikoesno    : Dengan ini, kita sepakat bahwa Ir. Soekarno akan menjadi presiden pertama Indonesia, dan Moh. Hatta sebagai wakil presiden untuk membantu  tugas-tugas presiden.

Narator            : Itulah gambaran suasana sidang PPKI dan BPUPKI





-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Contoh Naskah Drama BPUPKI Dalam Bentuk Dialog


Indonesia Telah Lama Dijajah Oleh Jepang dan Belanda, namun pada Tahun 1945, merupakan akhir puncak dari segala penderitaan rakyat Indonesia terhadap semua penjajahan dan perlakuan dari bangsa yang menjajahnya, khususnya bangsa Jepang dan Belanda sendiri yang menduduki Indonesia selama kurang lebih 3,5 abad lamanya. Berikut naskah dramanya :

Babak I
Setelah berhasil meluluhlantahkan pangkalan militer Amerika di Pearl Harbour, Jepang melebarkan gurita militernya ke Asia Tenggara. Tanpa menghadapi rintangan, Jepang berhasil menduduki kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Pada akhir 1944, kedudukan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya semakin terdesak. Pada keadaan seperti ini, Perdana Menteri Jenderal Kuniako Koiso mengeluarkan janji kemerdekaan pada bangsa Indonesia pada 9 September 1944 guna menarik simpati bangsa Indonesia. Dihadapan Ir. Soekarno dan dan militer Jepang Perdana Menteri Kaiso mewakilkan pernyataan kemerdekaan untuk Indonesia kepada Tenno Haika.

Tenno Haika : “Koiso the Prime Minister of Japan declare to the people of Indonesia that they will be set free in the future. I am happy and very touched by the power of infinite mind. Well as expressed gratitude for discretion and sincerity of government employees along with armies were has been furiously fulfill its obligations. And those who for years have been waiting for the independence.

Ir.Soekarno : “Paduka yang mulia Tenno Haika dengan hati yang terharu kami menerima pengumuman bahwa kerajaan Nippon memperkenankan kemerdekaan bangsa Indonesia di kemudian hari. Hati dan jiwa kami meluap rasa terima kasih yang sekhidmat-khidmatnya pada yang mulia Tenno Haika yang bermurah hati memperkenankan terkabulnya cita-cita kami yang telah berpuluh-puluh tahun itu. Saya atas nama segenap rakyat Indonesia meminta kepada paduka tuan supaya mempersembahkan rasa terima kasih kami”.

Babak II
Pada 1 Maret 1945, Jepang telah meresmikan terbentuknya BPUPKI yang dipimpin oleh Radjiman Wedyodiningrat dan memiliki anggota 60 orang. Dalam BPUPKI, terjadi siding 1  (29 Mei- 1 Juni 1945) digedung Cuo Sangi In. Dalam sidang tersebut membahas mengenai dasar Negara Indonesia.
29 Mei 1945
Mr. Moh. Yamin : ”Dalam sidang hari ini, saya mengajukan usulan mengenai dasar Negara yang berwujud tulisan maupun dalam bentuk lisan. Berikut rumusan secara lisan :

Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan
Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan
Peri Kesejahteraan Rakyat
Secara tertulis :
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kebangsaan Persatuan Indonesia
Rasa kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
Keesokan harinya, sidang dilanjutkan (31 Mei 1945)

Prof. Dr. Soepomo : “Sidang hari kedua ini, saya ingin menyumbangkan ide pikiran saya. Usulan tersebut antara lain :
Persatuan
Kekeluargaan
Keseimbangan Lahir dan Batin
Musyawarah
Keadilan Rakyat

Hari terakhir sidang 1 Juni 1945
Ir. Soekarno : “Saya selaku anggota BPUPKI, ingin turut serta dalam perumusan dasar Negara. Saya mengusulkan :
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme
Mufakat
Kesejahteraan Sosial
Ketuhanan Yang Maha Esa

Radjiman         : Terima kasih atas usulannya, dengan ini saya menyatakan sidang pertama BPUPKI selesai.
Narator            : Pada sidang itu pula dibentuknya Panitia Kecil dengan Ir. Soekarno sebagai ketua yang beranggotakan Drs. Moh. Hatta, Mr. Muh. Yamin, Mr. Ahmad soebardjo, Mr. A. A Maramis, Abdulkadir Muzakir, Wachid Hasyim, H. Agus Salim, Abikusno Tjokrosujoso. Dalam persidangan yang dilakukan panitia sembilan menghasilkan rumusan :
Ketuhanan Dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluk- Pemeluknya
(Menurut) Dasar Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Persatuan Indonesi
Dan) Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
(Serta Dengan Mewujudkan Suatu) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Rumusan tersebut disebut dengan piagam Jakarta. Pada tanggal 10 Juli 1945 diadakan sidang BPUPKI yang kedua, hingga tanggal 16 Juli 1945.

Radjiman         : Jadi, kesimpulan sidang kita kali ini adalah bentuk Negara Indonesia adalah Republik dan wilayah Indonesia yakni seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Selanjutnya saya persilahkan kepada perwakilan dari Panitia Perancang UUD untuk melaporkan hasil sidangnya.
Soepomo         : Terima kasih, saya akan membacakan hasil sidang yang telah kami lakukan……


Babak III
Selanjutnya BPUPKI membentuk Panitia Perancang Undang- undang, panitia kecil, dan penghalus bahasa

Ir.Soekarno : “ Dengan suara bulat dari anggota-anggota lain, kami menyetujui secara bulat isi pembukaan UUD tersebut.
Dr. Soepomo : “Disini kami sebagai panitia kecil akan menyempurnakan kembali rancangan UUD”.
Ir. Soekarno : “ Selaku ketua panitia, saya melaporkan hasil kerja dari panitia yang terdiri :
         a.         Pernyataan Indonesia Merdeka
         b.         Pembukaan UUD
          c.         Batang Tubuh UUD
Rumusan yang telah disahkan tersebut kelak dikenal sebagai UUD 1945”.

Babak IV
Pada 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan sebuah bom atom diatas kota Hiroshima. Sehari setelah pengeboman itu, tepatnya 7 Agustus 1945 BPUPKI di bubarkan dan digantikan oleh PPKI yang diketuai oleh Soekarno dan diwakilkan oleh Bung Hatta dengan anggota 21 orang. Untuk kedua kalinya, diatas kota Nagasaki, Jepang kembali dibom oleh Amerika Serikat. Penyerangan yang kedua kalinya ini, membuat Jepang lemah tak berdaya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Marsekal Terauchi : “Disini saya mengabarkan kepada kalian semua bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan kami akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia”.
Ir. Soekarno : “Baik, dan terima kasih atas kesediaan bangsa Jepang untuk memerdekakan kami bangsa Indonesia. Kami akan membantu dalam persiapan kemerdekaan bangsa kami.”
Narator            : Hasil sidang itu adalah :
1.     Pernyataan Indonesia merdeka
2.    Pembukaan UUD
3.    UUD itu sendiri dan batang tubuh UUD
Dengan keberhasilan dari panitia perancang UU menyusun rancangan UUD, maka tugas BPUPKI dinyatakan SELESAI dan DIBUBARKAN
Narator            : Pada tanggal 6 Agustus 1945, Hiroshima di bom atom oleh Amerika Serikat. Keadaan itu, mendorong Jepang membentuk Docuritsu Junbi Inkai atau PPKI, tepatnya tanggal 7 Agustus 1945 dengan anggota berjumlah 21 orang. Tanggal 9 Agustus 1945 Kota Nagasaki dibom atom oleh Amerika. Oleh  karena itu, Jend. Besar Terauchi, Panglima Tentara Umum Selatan memanggil Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat agar datang ke markas di Dalat (Vietnam) untuk melakukan pertemuan tanggal 12 Agustus 1945
Jend. Terauchi : Saya berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia, tapi kemerdekaan itu diumumkan setelah segala persiapan selesai. Jadi untuk melaksanakan kemerdekaan itu dibentuklah PPKI. Pelaksanaan kemerdekaan segera dilakukan setelah persiapan selesai dan berangsur-berangsur dari Pulau Jawa, baru disusul pulau lainnya. Wilayah Indonesia akan meliputi seluruh bekas wilayah Hindia-Belanda

Demikian Naskah Sidang BPUPKI dalam bentuk drama, mohon maaf apabila ada kesalahan ataupun kekeliruan dalam urutannya.




sumber : 
https://id.wikipedia.org/.../Badan_Penyelidik_Usaha_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia


Kamis, 02 Februari 2017

[FYI] Cara Mengubah Nama di Mac

Edit Posted by with No comments




Hello welcome to my blog.
Kali ini aku mau bagi informasi tentang mac. Yap laptop keluaran apple satu ini memang keren. Tetapi agak beda dengan laptop yang menggunakan OS lain. Karena, laptop ini menggunakan OS close source yaknik Machintos. Laptop yang saya pake ini Macbook Pro 13inch keluaran 2011 :D dan menggunakan MacOS Sierra. Berikut langkah-langkah mengubah nama di mac agar mudah dikenali tentunya.

1. Buka system Preferences
2. Klik sharing
3. Klik logo gembok di pojok kiri bawah
4. login
5. ganti nama di kolom nama macbook kamu
6. selesai.

Langkah mengubah nama di home login.
1. Buka sytem preferences
2. klik user and gorups
3. klik logo gembok di pojok kiri bawah
4. login
5. double klik di current user
6. klik advanced option
7. Ganti account name dan Full Name. Dengan catatan acc name tidak boleh menggunakan spasi. Full name boleh.
8. Hanya acc name dan full name yahh yg di ganti. Selebihnya tidak diganti. Biarkan saja.
9. Lalu klik ok
10. kemudian restart macbook kamu
11. selesai.

Kenapa yang lain tidak di ganti. Karena menurut pengalaman ku. Di home directory ku ganti dengan account name ku di belakang nya. Seteleah di restart malah data nya ilang semua. Huhuuhu T___T malah dokumen gabisa di buka katanya anda tidak memiliki akses kemari. Jadi yaa setelah ku rubah lagi home directory seperti semula. Semua aman terkendali. Yayy :D

thankyou udah mampir ke blog ku. Jangan lupa koment yahh.

Regards



paparani

[RESEP SEDERHANA] Sosbak Sambal ala Paparani

Edit Posted by with No comments





Hello welcome to my blog.
Di blog ini aku bakalan isi tentang review segala produk yang aku pakai sehari mulai dari makeup dan lain lain. Juga aku bakalan kasih tips menarik tentang segala hal untuk menambah wawasan kita juga resep sederhana yang bisa kamu masak sendiri di rumah. Hope u like it guys. jangan lupa koment nya yaaa. Thankyou :*

Kali ini aku lagi iseng coba coba masak padahal gapande kali nya aku masak ini :D
kali ini aku masak Sobak sambal ala gue, alias sosis bakar. Ini tu sederhana banget dan gampang banget buatnya.
Oke, langsung aja siapin bahan-bahannya yah :
  1. Sosis 5 buah
  2. Bakso ayam 10 buah
  3. kornet secukupnya (boleh pake boleh engga)
  4. Bawang bombay 1 buah
  5. Bawang merah 2 buah
  6. Bawang putih 2 buah
  7. Cabe rawit merah 7 buah
  8. Cabe kecil ijo 5 buah (bagi yang suka pedes, boleh ditambah)
  9. Mentega secukupnya
  10. Garam secukupnya
  11. Saos sambal s@sa secukupnya (boleh ganti merk)
  12. Kecap manis 1 saset kecil harga seribuan


Jangan lupa untuk nyiapin wajan, spatula, dan alat mendukung lainnya.

Langsung aja yaaa.
1. Potong sosis dan bakso kecil kecil
2. potong cabai dan bawang
3. panaskan wajan
4. masukan mentega
5. masukan kornet secukupnya
6. masukan semua cabai dan bawang
7. tumis sampai harum
8. masukan sosis dan bakso
9. masukan saos sambal dan kecap manis secukupnya
10. tambahkan garam secukupnya
11. tumis sampai sosis dan bakso mengembang tanda sudah matang
12. selesai

Dan yapp, ini lah hasild dari resep yang saya buat, maapkan fotonya sok oke :D

Yah dan ini la hasilnya.
Happy trying guys. jangan lupa comment yahhh. thankyou :*

Regards



paparani